Info terupdate
SISI LAIN REALITA
Indeks

Puisi Ibuku Dehulu

Ibuku Dehulu

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Amir Hamzah

 

Ibuku dehulu marah padaku

diam ia tiada berkata

aku pun lalu merajuk pilu

tiada peduli apa terjadi.

 

Matanya terus mengawas daku

walaupun bibirnya tiada bergerak

mukanya masam menahan sedan

hatinya pedih kerana lakuku.

 

Terus aku berkesal hati

menurutkan setan, mengkacau-balau

jurang celaka terpandang di muka

kusongsong juga – biar cedera.

 

Bangkit ibu dipegangnya aku

dirangkumnya segera dikucupnya serta

dahiku berapi pancaran neraka

sejuk sentosa turun ke kalbu.

 

Demikian engkau;

Ibu, bapa, kekasih pula

berpadu satu dalam dirimu

mengawas daku dalam dunia.


Eksplorasi konten lain dari PRAKATA.ID

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.