Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Kisah Dua Orang yang Bertengkar dan Seorang Hakim |
Suatu hari, dua orang pengembara yang berjalan di tepi
pantai, melihat tiram yang terdampar di pantai akibat laut pasang. Mereka secepatnya
menunjuk tiram tersebut dan berkata bahwa tiram itu adalah miliknya.
Mereka saling dorong-mendorong dan berebutan untuk mengambil
tiram tersebut. “Secara hukum, siapapun yang melihat tiram ini terlebih
dahulu, menjadi pemilik sah-nya dan berhak untuk menyantapnya, yang melihatnya
belakangan, cukup menonton pemilik tiram ini makan.”
“Kalau begitu, sayalah pemilik sahnya, karena saya yang
melihat tiram ini terlebih dahulu,” jawab temannya, “Untungnya saya
memiliki mata yang jeli.”
“Tetapi mata saya juga bagus,” kata yang lainnya,
“dan saya melihatnya sebelum engkau, saya berani bersumpah.”
“Mungkin kamu memang melihatnya duluan, tetapi saya
yang mencium baunya duluan.”
Saat mereka berdebat, lewatlah seorang hakim dan kedua
pengembara ini lalu meminta keadilan pada hakim tersebut. Sang Hakim mengambil
dan memperhatikan tiram tersebut, membukanya, lalu menyantap isinya, sementara
dua pengembara yang memperebutkan tiram tersebut, hanya bisa berdiri melongo.
Setelah sang Hakim memakan isi tiram itu, ia pun berkata, “Pengadilan
menentukan bahwa kalian masing-masing mendapatkan bagian dari kulit tiram ini,
tanpa dipungut biaya apapun. Pulanglah kalian dalam keadaan damai.”
Jadi pembelajaran yang dapat kita teladani dari dongeng dua
orang yang bertengkar dan seorang hakim ini adalah Janganlah bersenang-senang
di atas kesusahan orang lain.
Eksplorasi konten lain dari PRAKATA.ID
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.