Info terupdate
SISI LAIN REALITA
Indeks

Mengenal Agroindustri Secara Lengkap, Mulai dari Peran, Karakteristik hingga Permasalahan Dalam Pengembangannya

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Agroindustri merupakan industri yang memanfaatkan bahan baku hasil pertanian untuk diolah menjadi produk bernilai tambah.

Mengenal Agroindustri Secara Lengkap, Mulai dari Peran, Karakteristik hingga Permasalahan Dalam Pengembangannya

Agroindustri merupakan kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan (mesin) yang memanfaatkan bahan baku hasil pertanian untuk diolah menjadi produk bernilai tambah. Kondisi iklim tropis di Indonesia, berdampak pada sektor agroindustri, yang berpotensi besar mengalami perkembangan industri yang baik, pasalnya Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, kondisi iklim yang mendukung, dan jumlah penduduk yang besar.

Namun tahukah kamu, jika agroindustri memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia? Yaah benar sekali, khususnya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, agroindustri memiliki peran yang sangat penting dalam hal tersebut, tentu saja agroindustri harus didukung dengan kemampuan yang memadai. Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja hal-hal yang berkaitan dengan agroindustri, pada artikel ini, kami mengulas secara lengkap tentang peran, karakteristik hingga permasalahan dalam pengembangan agroindustri.

Pengertian Agroindustri

Agroindustri berasal dari dua kata yaitu agricultural dan industry yang
merujuk pada industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku
utamanya atau menghasilkan produk yang digunakan sebagai sarana maupun input
dalam usaha kegiatan  pertanian. Agroindustri
merupakan jenis industri yang memanfaatkan hasil-hasil pertanian sebagai bahan
baku utamanya atau dalam arti lain menghasilkan produk-produk yang digunakan
sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian.

Pengertian Agroindustri Menurut Para Ahli

Menurut para ahli, Agroindustri memiliki definisi yang bervariasi menurut
sudut pandangnya. Berikut pendapat para alhi tentang pengertian Agroindustri:

Sukardi

Agroindustri adalah industri yang menghasilkan produk-produk yang komponen
utamanya berasal dari hewan dan tanaman (Pangan, Volume 20 No. 3 September
2011, Hal 282).

I
Gusti Bagus Udayana

Agroindustri merupakan bagian (subsistem) agribisnis yang memproses hasil
pertanian menjadi barang-barang setengah jadi yang langsung dapat dikonsumsi .

Hanani
et al

Agroindustri merupakan perpaduan antara pertanian dan industri dimana
kemudian keduanya menjadi sistem pertanian dengan berbasis industri yang
terkait dengan pertanian terutamanya pada sisi penanganan paska panen.

Soekartawi

Agroindustri merupakan bagian dari enam subsistem agribisnis yang
disepakati selama ini yaitu subsistem penyediaan sarana produksi dan peralatan,
subsistem usahatani, subsistem pengolahan hasil (Agroindustri), subsistem
pemasaran, subsistem sarana dan subsistem pembinaan.

Karakteristik Agroindustri

  1. Hubungan
    antar elemen agroindustri yang saling tergantung satu sama lain, yaitu
    pengadaan bahan baku, pengolahan, dan pemasaran produk.
  2. Biaya
    bahan baku merupakan komponen terbesar dalam agroindustri sehingga operasi
    mendatangkan bahan baku sangat penting bagi perusahaan. Ketidakpastian
    produksi pertanian dapat menyebabkan ketidakstabilan harga bahan baku dan
    mengakibatkan kesulitan dalam pendanaan dan pengelolaan modal kerja.
  3. Produk-produk
    agroindustri merupakan kebutuhan atau komoditas penting bagi perekonomian suatu
    negara, sehingga perhatian dan keterlibatan pemerintah dalam kegiatan
    agroindustri cenderung tinggi.
  4. Karena
    suatu produk agroindustri dapat diproduksi oleh beberapa negara, maka
    agroindustri lokal dapat terhubung dengan pasar internasional sebagai alternatif
    untuk bahan baku, bersaing dengan impor, dan memiliki peluang ekspor.

Peran Agroindustri

Dalam mengembangkan perekoniomoian nasional, agroindustri memiliki peran
penting yang mampu diwujudkan melalui beberapa cara, diantaranya:

  1. Menciptakan
    lapangan kerja bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang bekerja di
    sektor pertanian.
  2. Meningkatkan
    kualitas produk pertanian untuk menjamin pengadaan bahan baku industri
    pengolahan hasil pertanian.
  3. Mewujudkan
    pemerataan pembangunan di berbagai pelosok tanah air yang memiliki potensi
    pertanian sangat besar, terutama di luar Pulau Jawa.
  4. Mendorong
    terciptanya ekspor komoditi pertanian.
  5. Meningkatkan
    nilai tambah produk pertanian melalui pengolahan dan diversifikasi produk

Permasalahan dalam pengembangan Agroindustri

Secara umum, setidaknya terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam
pengembangan agroindustri ini, Diantaranya adalah:

  1. Sifat
    produk pertanian yang mudah rusak dan bulky sehingga diperlukan teknologi
    pengemasan dan transportasi yang mampumengatasi masalah
    tersebut;
  2. Sebagian
    besar produk pertanian bersifat musiman dan sangat dipengaruhi oleh
    kondisi iklim sehingga aspek kontinuitas
    produksi agroindustri menjadi tidak terjamin;
  3. Kualitas
    produk pertanian dan agroindustri yang dihasilkan pada umumnya masih
    rendah sehingga mengalami kesulitan dalam persaingan pasar
    baik didalam negeri maupun di pasar internasional;
  4. Sebagian
    besar industri berskala kecil dengan teknologi yang rendah. Efek
    multiplier yang ditimbulkan dari pengembangan agroindustri meliputi
    semua industri dari hulu sampai pada industri hilir.

Contoh sektor agroindustri di indonesia

Indonesia memiliki banyak contoh agroindustri yang berkembang dan
memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, diantaranya:

Industri kelapa sawit

Kelapa sawit menjadi salah satu komoditi unggulan Indonesia yang diekspor
ke banyak negara. Agroindustri di sekjtor kelapa sawit di Indonesia mencakup
kegiatan mulai dari perkebunan hingga pengolahan dan pemasaran produk kelapa
sawit seperti minyak kelapa sawit dan turunannya.

Industri kopi

Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia.
Agroindustri kopi di Indonesia mencakup kegiatan mulai dari perkebunan,
pengolahan, hingga pemasaran produk kopi seperti kopi bubuk, kopi instan, dan
biji kopi mentah.

Industri coklat

Indonesia termasuk dalam negara penghasil kakao terbesar di dunia,  tak heran jika Indonesia merupakan produsen
kakao terbesar ketiga di dunia. Agroindustri pada sektor industri coklat di
Indonesia mencakup kegiatan mulai dari perkebunan kakao hingga pengolahan dan
pemasaran produk coklat seperti coklat batangan, coklat bubuk, dan produk
turunan lainnya.

Industri karet

Karet merupakan salah satu komoditi andalan Indonesia. Agroindustri karet
di Indonesia mencakup kegiatan mulai dari perkebunan karet hingga pengolahan
dan pemasaran produk karet seperti ban kendaraan, sarung tangan, dan lain-lain.

Industri gula

Di sektor gula, Indonesia merupakan produsen gula terbesar keempat di
dunia. Agroindustri gula di Indonesia mencakup kegiatan mulai dari perkebunan
tebu hingga pengolahan dan pemasaran produk gula seperti gula kristal, gula
merah, dan lain-lain.

Konsep dan pengelolaan hasil pertanian Agroindustri

Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri pertanian, dari
produksi bahan pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi hingga
penggunaannya oleh konsumen. Agroindustri merupakan kegiatan yang saling
berhubungan (interelasi) produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan,
pendanaan, pemasaran dan distribusi produk pertanian. Dari pandangan para pakar
sosial ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil pertanian) merupakan bagian dari
lima subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu:

  1. Penyediaan sarana produksi dan peralatan
  2. Usaha tani
  3. Pengolahan hasil
  4. Pemasaran
  5. Sarana dan pembinaan

Dengan demikian, Agroindustri mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian
(IPHP), Industri Peralatan Dan Mesin Pertanian (IPMP) dan Industri Jasa Sektor
Pertanian (IJSP).

Industri Pengolahan Hasil Pertanian
(IPHP)

Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dibagi menjadi beberapa
bagian sebagai berikut :

  • IPHP Tanaman Pangan, termasuk di dalamnya adalah bahan pangan kaya karbohidrat, palawija dan tanaman hortikultura.
  • IPHP Tanaman Perkebunan, meliputi tebu, kopi, teh, karet, kelapa, kelapa sawit, tembakau, cengkih, kakao, vanili, kayu manis dan lain-lain.
  • IPHP Tanaman Hasil Hutan, mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti damar, rotan, tengkawang dan hasil ikutan lainnya.
  • IPHP Perikanan, meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil laut segar, pengalengan dan pengolahan, serta hasil samping ikan dan laut.
  • IPHP Peternakan, mencakup pengolahan daging segar, susu, kulit, dan hasil samping lainnya

Industri Peralatan dan Mesin
Pertanian (IPMP)

Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut :

  • Industri Peralatan dan Mesin Pertanian (IPMP) dibagi menjadi dua kegiatan
    sebagai berikut :
  • IPMP Budidaya Pertanian, yang mencakup alat dan mesin pengolahan lahan (cangkul, bajak, traktor dan lain sebagainya).
  • IPMP Pengolahan, yang meliputi alat dan mesin pengolahan berbagai komoditas pertanian, misalnya mesin perontok gabah, mesin penggilingan padi, mesin pengering dan lain sebagainya.

Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP)

Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) dibagi menjadi tiga kegiatan sebagai berikut :
  • IJSP Perdagangan, yang mencakup kegiatan pengangkutan, pengemasan serta penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri pengolahan pertanian.
  • IJSP Konsultasi, meliputi kegiatan perencanaan, pengelolaan, pengawasan mutu serta evaluasi dan penilaian proyek.
  • IJSP Komunikasi, menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainnya.

Kesimpulan


Secara garis besar agroindustri meliputi pertanian sebagai pusatnya,
agroindustri juga merupakan sebuah sektor ekonomi yang meliputi semua
perusahaan, agen dan institusi yang menyediakan segala kebutuhan pertanian dan
mengambil komoditas dari pertanian untuk diolah dan didistribusikan kepada
konsumen. Nilai strategis agroindustri terletak pada posisinya sebagai jembatan
yang menghubungkan antar sektor pertanian pada kegiatan hulu dan sektor
industri pada kegiatan hilir. 

Dengan pengembangan agroindustri secara cepat dan
baik dapat meningkatkan, jumlah tenaga kerja, pendapatan petani, volume ekspor
dan devisa, pangsa pasar domestik dan internasional, nilai tukar produk hasil
pertanian dan penyediaan bahan baku industri.


Eksplorasi konten lain dari PRAKATA.ID

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.