Jakarta – Komet 12P/Pons-Brooks dalam perjalanan mendekati matahari. Fenomena perjalanan benda langit yang belakangan dikenal dengan sebutan komet setan (devil comet) ini menarik perhatian para peneliti dan pemerhati astronomi dunia.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Setiap ada penampakan komet memang akan menjadi perhatian karena jarang muncul, enggak setiap hari ada,” kata Guru Besar Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Taufiq Hidayat, pada Ahad malam, 31 Maret 2024.
Taufiq mengatakan, komet yang muncul 71 tahun sekali itu seperti komet Halley, yang muncul setiap 76 tahun dari pengamatan di bumi. Komet 12P/Pons-Brooks disebut devil comet alias komet setan karena penampakannya seperti punya tanduk. Pengamat lain menyebutnya seperti melihat ada mata yang melotot. “Itu menunjukkan adanya ledakan-ledakan yang membuatnya tidak simetris, jadi penafsirannya bisa macam-macam,” kata Taufiq.
Menurut Taufiq, material komet terdiri dari bermacam bahan yang menyatu seperti gas karbondioksida, metana, dan amonia. Material itu membeku menjadi es. Ketika mendekati matahari, komet mengalami pemanasan sehingga menyublim secara otomatis. “Proses itu bisa menyebabkan terjadinya erupsi, ledakan-ledakan, yang kemudian bisa menjadi ekor yang panjang,” ujarnya.
Ukuran komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan 30-an kilometer dengan kecepatan orbital bisa mencapai beberapa ratus kilometer per detik. Ekornya bisa bertambah panjang ketika berada semakin mendekati matahari. “Panjang ekornya bisa sampai ratusan ribu kilometer,” kata Taufiq.
Komet setan kini tengah menuju perihelion atau titik terdekatnya ke matahari pada 21 April 2024. Setelah itu akan menuju titik terdekat dengan bumi pada 2 Juni 2024. “Jaraknya dari bumi 1,55 Satuan Astronomis atau kira-kira 230 juta kilometer,” kata Taufiq. Jarak komet itu dengan bumi sekitar 1,5 kali rentang bumi dengan matahari yang rata-rata 149 juta kilometer.
Karena jarak yang jauh itu, Taufiq menampik anggapan bahwa kemunculan 12P/Pons-Brooks alias komet setan sebagai tanda kiamat bagi bumi. “Ini bagian dari fenomena menarik tapi tidak katastropik,” ujarnya.
Menurut Taufiq, kedatangan 12P/Pons-Brooks alias komet setan menunjukkan bintang berekor tersebut sedang dalam posisi aktif. Kemunculannya kembali juga menjadi kesempatan bagi para astronom untuk mempelajari fisiknya, seperti seberapa besar materialnya habis akibat radiasi matahari. “Itu menjadi fenomena yang menarik tentu saja bagi orang-orang yang mendalami tata surya,” kata Taufiq.
Eksplorasi konten lain dari PRAKATA.ID
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.