Purwakarta – Manajemen investasi syariah lebih kepada bagaimana investor mengelola aset atau dana yang diinvestasikan sesuai dengan syariat Islam. Jadi, tidak hanya produk pilihan saja yang berbasis syariah, melainkan juga pengelolaannya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Salah satu contoh manajemen investasi syariah adalah memutar kembali keuntungan yang diperoleh sebagai modal investasi syariah. Contoh lainnya adalah tidak menyimpan keuntungan atau dana di bank non syariah karena dana bisa bercampur dengan riba.
Proses manajemen investasi syariah
Inilah beberapa tahapan yang harus kamu pahami sebelum terjun ke dalam pasar modal syariah.
Dana untuk Investasi
Prosesnya dimulai dari saat kamu menyediakan dana untuk diinvestasikan. Dana tersebut tidak boleh mengakibatkan mudharat jika digunakan. Misalkan, uang tabungan untuk bayar sekolah anak atau cicilan rumah. Dana seperti itu harus kamu hindari untuk investasi.
Pemilihan Instrumen Investasi
Dalam agama Islam, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi. Kamu perlu memilih investasi halal, tidak ada riba, spekulasi, dan bentuk perjudian. Kemudian ada juga ethical investing yang merupakan pertimbangan tujuan serta dampak bagi masyarakat.
Selain itu, produk investasi juga harus punya 3 aspek utama yakni uang, waktu, dan juga manfaat.
Penggunaan Keuntungan
Kemudian prosesnya berlanjut pada penggunaan keuntungan yang diperoleh. Misalkan untuk modal usaha, membeli aset, ataupun diputar kembali sebagai modal.
Penggunaan keuntungan ini tentunya tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama Islam, yang mana keluarga menjadi target utama sebagai penerima manfaat. Kemudian ada orang-orang yang kurang mampu (bisa dalam bentuk sedekah) ataupun hal lain yang terkait dengan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Diversifikasi Portofolio
Meski pilihan investasi syariah tidak sebanyak investasi konvensional, tetapi bukan berarti kamu bisa acuh terhadap portofolio. Sebisa mungkin, lakukan diversifikasi jika dana atau modalnya ada. Jumlahnya tidak perlu terlalu besar.
Diversifikasi ini akan membantu kamu mengelola risiko yang membayangi investor di pasar uang, saham, dan pasar keuangan secara umum. Jika satu investasi merugi, portofolio lain yang menguntungkan bisa menjadi penyelamat agar modal tidak minus.
Sebagai contoh, kamu bisa memilih reksadana syariah campuran atau pendapatan tetap. Kemudian lakukan diversifikasi dengan ETF syariah ataupun sukuk.
Jaga Emosi
Terakhir, jauhkan sikap emosional dalam mengelola investasi syariahmu. Emosi yang tidak terkontrol justru bisa memicu pengambilan keputusan yang tidak tepat. Jaga kepala dan hati untuk tetap dingin, apa pun yang terjadi.
Eksplorasi konten lain dari PRAKATA.ID
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.