Info terupdate

Inilah Jawaban Kenapa Intan atau Berlian Begitu Keras

Prakata.id, Purwakarta – Intan atau berlian adalah benda berharga mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon.

Berlian sering diasosiasikan dengan kemewahan karena keindahannya dan reputasinya sebagai perhiasaan termahal. Namun rupanya, batu mulia ini tidak melulu dilihat dari sisi estetikanya saja. Batu mulia ini ternyata punya karakteristik yang salah satunya mengarah pada penggunaan di berbagai industri.

Berlian adalah salah satu zat terkeras di Bumi dan digunakan untuk berbagai tujuan di dunia modern. Dari penggunaannya sebagai alat untuk menghilangkan katarak dari mata manusia hingga penggunaannya oleh ahli kecantikan untuk memberi Anda kulit bebas kerut, berlian melakukan semuanya.

Manfaat berlian tak hanya sebagai perhiasan, namun batu ini juga digunakan dalam industri otomotif untuk memoles kaca dan mempertajam mata bor.

Untuk mengetahui seberapa keras berlian dan dibandingkan mineral lainnya, pada tahun 1812, ahli geologi dan ahli mineral Jerman Friedrich Mohs mengembangkan skala Mohs untuk mengukur tingkat kerapuhan mineral. Dalam penelitian itu, ditemukan bahwa berlian merupakan bahan alami yang telah terbukti memiliki tingkat kekerasan paling tinggi.

Pada skala Mohs, berlian mendapat nilai sempurna 10 dari 10. Karena kekerasannya yang luar biasa inilah, hanya berlian lain yang jadi satu-satunya benda yang mampu menggores berlian.

Berlian sangat keras

Dikutip dari Science ABC, Jumat (19/5/2023) alasan utama mengapa berlian sangat keras adalah kepadatan karbon di dalam berlian. Berlian memiliki berat jenis yang sangat tinggi yaitu kerapatan 1,76 × 10 (pangkat 23) nomor atom per satuan volume pada suhu normal.

Berlian yang kira-kira berukuran seperseribu sentimeter kubik mengandung sekitar dua sextillion atom karbon. Angka ini sesuai dengan jumlah butiran pasir di semua pantai dunia. Tidak ada bahan lain yang atom-atomnya terikat sedemikian dekat satu sama lain. Jadi bisa dibayangkan betapa padatnya zat ini.

Selain itu, karbon mengalami panas dan tekanan yang luar biasa untuk waktu yang sangat lama sebelum berubah menjadi berlian. Karbon ini membutuhkan kedalaman sekitar 150 hingga 200 Km, jauh di dalam mantel bumi, untuk berubah menjadi batu berharga suatu hari nanti. Namun, “satu hari” itu bisa memakan waktu 1 hingga 3,3 miliar tahun

Karena molekul-molekul ini dikemas sangat dekat satu sama lain, mereka dapat membentuk ikatan yang kuat, yang berkontribusi pada ketahanan berlian. Selain itu, berlian adalah mineral alami yang hampir seluruhnya terdiri dari bentuk kristal dari unsur karbon. Ini memiliki struktur kubik per sistem isometrik.

Struktur kristal isometrik mengacu pada fakta bahwa atom karbon dalam berlian terhubung kira-kira dengan cara yang sama, terlepas dari arah mana kristal itu dilihat. Ini alasan mengapa berlian sangat keras sehingga membuatnya banyak digunakan di berbagai sektor industri.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Mengapa Berlian Begitu Keras?“.