Prakata.id – Gunung Ruang di Sulawesi Utara erupsi. Di media sosial, viral penampakan gunung tersebut yang mulai terbangun. Selain itu, publik juga dibuat gempar dengan penampakan petir vulkanik yang ada di atas Gunung Ruang.
Di acara ‘Eureka! Edisi Mei 2024’, Ahli Vulkanologi Institut Teknologi Bandung, Dr. Eng. Ir. Mirzam Abdurrachman, ST, MT, menyebut bahwa petir vulkanik merupakan fenomena yang biasa terjadi di gunung berapi. Selama syarat-syaratnya terpenuhi, maka petir vulkanik dapat saja terjadi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Apa yang membedakan dengan petir biasa? Petir yang biasa kita jumpai pada waktu terjadi hujan, itu terjadi karena awan kemudian di dalamnya memiliki beberapa fase. Ada cairanya, ada gasnya. Perbedaan Perbedaan gas dengan cairanya itu membuat terjadinya charging sehingga kemudian petir itu bekerja,” jelas Mirzam.
“Nah tetapi, dalam kasus membentukan petir yang berkaitan dengan tujuan gunung berapi, itu ternyata ada empat mekanisme. Yang nanti ternyata berbeda-beda setiap tingginya, berbeda-beda kemudian produk yang dihasilkan,” sambungnya.
Menariknya, dari empat fenomena petir tersebut, semuanya ditemukan di letusan Gunung Ruang. Fenomena pertama bernama fracto-electrification. Tahapan ini terjadi di dalam skala mikrokristal. Kristal-kristal itu akan pecah atau patah ketika diberi tekanan.
Saat patah, tidak hanya wujudnya berubah dari satu menjadi partikel yang lebih halus, tetapi elektron-elektron bebas itu kemudian keluar. Maka dalam skala atom, menghasilkan atom bebas yang men-trigger petir pertama.
“Yang kedua namanya tribo-electrification. Setelah dia keluar, patahan-patahan yang tadi menghasilkan petir yang pertama,” terang Mirzam.
Selanjutnya, masuk ke hail formation atau riming. Ini mirip dengan petir yang terjadi saat hujan. Pada posisi ini, ada volatil salah satunya adalah H2O. Ketika awan mengandung H2O, fase charging terjadi.
Kemudian di tahap akhir, abu vukanik akan naik ke atas sehingga tekanannya habis. Abu pun kemudian bergerak lateral. Di sanalah kemudian radioactivity mulai terjadi. Perubahan radioactivity dari stabil menjadi tidak stabil diikuti pelepasan elektron.
Fenomena petir vulkanik yang terjadi di Gunung Ruang memenuhi empat mekanisme elektrifikasi tersebut. Dari fracto-electrification hingga natural radioactivity, semuanya ditemukan dalam kejadian petir vulkanik di gunung api pulau itu.
Telah rilis di detikinet, “Penyebab Munculnya Petir Vulkanik saat Erupsi Gunung Ruang“.