Info terupdate
SISI LAIN REALITA
Indeks

Kisah Nyi Mas Belimbing – Jawa Barat

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Berikut ini adalah sebuah cerita rakyat dari Jawa Barat
mengenai kisah Nyi Mas Belimbing seorang putri pertapa bernama Resi Rarata yang
mencintai Sunan Gunung Jati. 

Nyi Mas Belimbing tinggal di pertapaan Ujung Kulon propinsi
Banten sekarang. Menurut cerita rakyat Jawa Barat, Nyi Mas Belimbing hidup
sejaman dengan Sunan Gunung Jati.

Berikut ini kisahnya:

Kisah Nyi Mas Belimbing

Nyi Mas Belimbing bermimpi bertemu seorang pemuda tampan
dari Cirebon yang bernama Sunan Gunung Jati. Ia jatuh cinta pada Sunan Gunung
Jati walaupun hanya bertemu lewat mimpi. Rasa cintanya yang mendalam membuat
Nyi Mas merasa sedih dan selalu termenung selama berhari-hari.

Hal ini diketahui oleh ayahandanya Resi Rarata.Resi Rarata
bertanya kepada putrinya perihal penyebab kesediahannya. Nyi Mas kemudian
mengakui bahwa ia mencintai seorang pemuda yang hanya ditemuinya lewat mimpi. Pemuda
tersebut bernama Sunan Gunung Jati di Cirebon.

Nyi Mas Belimbing kemudian meminta izin kepada ayahnya bahwa
ia ingin pergi ke Cirebon menemui pujaan hatinya, Sunan Gunung Jati.Resi Rarata
tidak mengizinkan putrinya pergi ke Cirebon dengan alasan tidak pantas seorang
perempuan mendatangi laki-laki. Resi Rarata menasihati putrinya, bahwa jika
memang mereka berdua berjodoh, Tuhan pasti akan mempertemukan.

Nyi Mas tidak mampu membantah larangan ayahandanya. Dia
berusaha melupakan cintanya kepada Sunan Gunung Jati tapi tidak bisa. Semakin
berusaha ia melupakan cintanya, justru semakin bertambah rasa cintanya itu. Akhirnya
Nyi Mas Belimbing tidak sanggup lagi menahan diri untuk tidak bertemu dengan
kekasih hatinya.

Di Suatu pagi, saat Resi Rarata masih terlelap dalam
tidurnya, Nyi Mas Belimbing pergi diam-diam dari pertapaan di Ujung Kulon
menuju ke Cirebon guna menemui Sunan Gunung Jati. Ia mengabaikan larangan orang
tuanya karena sudah tidak sanggup menahan rasa rindunya.

Nyi Mas berjalan seorang diri menuju Cirebon tanpa
memberitahu siapapun. Ternyata kepergian Nyi Mas Belimbing diketahui oleh Ki
Pandan Alam. Telah lama Ki Pandan Alam menaruh hati pada Nyi Mas. Saat
mengetahui gadis pujaan hatinya berusaha menemui lelaki lain, dia terbakar api
cemburu. Dia tidak rela gadis pujaannya menjadi milik orang lain. Maka tanpa
berpikir panjang Ki Pandan Alam pun memutuskan untuk menyusul Nyi Mas Belimbing
ke Cirebon. Cepat-cepat Ki Pandan Alam berusaha menyusul Nyi Mas.

Setelah menempuh setengah perjalanan, akhirnya Ki Pandan
bisa menyusul Nyi mas Belimbing. Ki Pandan mencoba membujuk Nyi Mas Belimbing
untuk mengurungkan niatnya menemui Sunan Gunung Jati yang tentu saja ditolak
mentah-mentah oleh Nyi Mas Belimbing.

Ki Pandan Alam yang marah terbakar api cemburu akhirnya
menggunakan kekerasan untuk memaksa Nyi Mas Belimbing pulang ke Ujung Kulon,
namun Nyi Mas tetap menolak. Maka pertempuran antara keduanya pun tak
terelakkan.

Ki Pandan Alam kalah.

Ternyata ia tidak mampu menandingi kesaktian Nyi Mas.  Ki Pandan Alam yang malu dan marah atas
kekalahannya, mengadu kepada ayahandanya, Sang Hyang Tenggulung. Sang Hyang
Tenggulung tidak tega melihat putranya bersedih hati. Ia lantas mengusulkan
agar putranya menyamar menjadi Sunan Gunung Jati. Ki Pandan Alam tentu saja
setuju. Hanya dengan satu kali jentikkan jari Sang Hyang Tenggulung, Ki Pandan
Alam pun berubah wujud menjadi Sunan Gunung Jati. Segera Ki Pandan Alam kembali
menyusul Nyi Mas Belimbing yang sudah hampir tiba di Cirebon.

Tanpa curiga Nyi Mas Belimbing yang memang sangat ingin
bertemu dengan Sunan Gunung Jati, menerima kehadiran Ki Pandan Alam, dan
bersedia untuk dinikahinya. Mereka pun tinggal di Cirebon untuk beberapa waktu
lamanya. Nyi Mas Belimbing sangat berbahagia karena berhasil menikah dengan
pemuda pujaan hatinya begitu pula dengan Ki Pandan Alam.Namun
sepandai-pandainya Ki Pandan Alam menyamar, akhirnya terbongkar juga.

Kesultanan Cirebon memberikan hukuman kepada Ki Pandan Alam
karena kelancangannya. Tinggallah Nyi Mas Belimbing yang kecewa dan sedih
karena merasa telah tertipu. Dia malu untuk kembali ke pertapaan, juga takut
karena telah melanggar perintah ayahnya. Akhirnya karena rasa malu itu Nyi Mas
Belimbing memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Nyi Mas kemudian dikuburkan di Cirebon.

Beberapa bulan kemudian terjadi keanehan, dari pusara Nyi
Mas terdengar suara tangisan seorang bayi. Hal itu tentu saja membuat
masyarakat yang tinggal di sekitar pusara Nyi Mas menjadi gempar. Masyarakat  kemudian melaporkan kejadian itu kepada Sunan
Gunung Jati. Segera Sunan Gunung Jati memerintahkan untuk membongkar kuburan
Nyi Mas Belimbing. Setelah dibongkar, ternyata di dalam kuburan itu ada seorang
bayi laki-laki yang lucu. Sunan Gunung Jati segera mengangkat bayi laki-laki
tersebut menjadi anaknya dan memberinya nama Cikal.

Menurut cerita, setelah Cikal tumbuh dewasa, ia senang pergi
mengembara. Dalam pengembaraannya, Cikal pernah bertemu dengan Nabi Khaidir. Tertarik
dengan kecerdasan Cikal, maka Nabi Khaidir mengangkatnya menjadi murid. Dia
ikut mengembara bersama Nabi Khaidir dan tidak pernah kembali ke Cirebon.

Referensi:

Agni, Danu. 2013. Cerita Anak Seribu Pulau.Yogyakarta: Buku
Pintar.

Komandoko, Gamal. 2013. Koleksi Terbaik 100 plus Dongeng
Rakyat Nusantara, PT.Buku Seru.


Eksplorasi konten lain dari PRAKATA.ID

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.