Cerpen: Anak Kecil Penjual Bunga |
Cerpen: Anak Kecil Penjual Bunga
kecil yang menjual bunga mawar kepada orang-orang yang lewat. Anak itu biasa
berjualan di sana dari siang hari hingga petang.
Suatu siang saat melewati pusat perbelanjaan, anak kecil itu
mendekatiku. ‘Om mau beli bunga mawar, Om? Bisa buat istri atau pacarnya Om,
murah kok lima ribu aja.’ kata anak itu. Kutolak dengan halus tawaran itu
karena aku terburu-buru. Sempat kulihat di keranjang anak itu masih tersisa
sekitar dua puluh tangkai mawar.
Sore harinya aku lewat pusat perbelanjaan itu lagi dan
melihat si anak kecil masih menawarkan bunganya. Ia menawarkan bunga lagi
padaku, tampaknya lupa siang tadi telah menawarkan bunga. Kutengok keranjangnya
masih sekitar empat belas tangkai mawar.
Aku iba dengannya tapi karena aku masih memiliki urusan dan
tidak membutuhkan bunga, kutolak dengan halus lalu kuberi anak itu selembar
uang lima ribu. Anak itu mengambil uangku lalu memberikannya pada seorang
pengemis di dekat sana.
Kutanya anak itu, ‘Kenapa uangnya dikasih ke pengemis? Adik
nolak rezeki?’
Anak itu menjawab, ‘Saya ke sini karena disuruh ibu jualan,
yang ke sini buat minta-minta pengemis itu. Om salah kasih rezeki.’
Eksplorasi konten lain dari PRAKATA.ID
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.