Info terupdate
SISI LAIN REALITA
Indeks

Cerita Rakyat Nangro Aceh Darussalam – Putri Niweri Gading

Cerita Rakyat kali ini berkisah tentang Putri Niweri Gading.
Al Kisah, dahulu di Negeri Alas -termasuk wilayah Nangro Aceh Darussalam, ada
seorang raja yang bijaksana dan dicintai rakyatnya. la memerintah dengan adil
dan bijaksana, sehar-hari pikirannya dicurahkan untuk memajukan negeri dan
kemakmuran rakyatnya.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Namun sayang sang raja tidak mempunyai putera. Mereka sedih,
atas nasihat orang pintar raja dan permaisuri kemudian tekun berdo’a sambil berpuasa.
Beberapa bukan kemudian permaisuri mengandung. Setelah sampai waktunya
permaisuri melahirkan anak laki-Iaki yang diberi nama Amat Mude.

Belum genap setahun umur Amat Mude. ayahnya meninggal dunia.

Karena Amat Mude. masih bayi maka adik sang raja atau paman
(Pakcik) Amat Mude. diangkat menjadi raja sementara.

Pakcik itu bernama Raja Muda. Setelah diangkat menjadi raja
ia malah bertindak kejam kepadaAmat Mude. dan ibunya.

Mereka diasingkan ke sebuah hutan terpencil. Raja Muda ingin
menguasai sepenuhnya kerajaan yang sesungguhnya menjadi hak Amat Mude.

Walau dibuang jauh dari istana permaisuri tidak mengeluh, ia
terima cobaan berat itu dengan sabar dan tabah. la besarkan Amat Mude. dengan
penuh kasing sayang. Tahun demi tahun berlalu. tak terasa Amat Mude. tumbuh
menjadi anak yang cerdas dan tampan.

Amat Mude suka memancing ikan di sungai. Pada suatu hari,
permaisuri dan Amat Mude pergi ke sebuah desa di pinggir hutan untuk menjual
ikan. Tanpa disangka, ia bertemu dengan saudagar kaya. Ternyata ia bekas
sahabat suaminya dulu.

“Mengapa Tuan Putri dan Putra Mahkota berada di tempat ini?”
tanya saudagar itu keheranan.

Permaisuri menceritakan semua kejadian yang telah
menimpanya. Mendengar hal itu, sang saudagar segera mengajak mereka ke rumahnya
dan membeli semua ikannya. Setibanya di rumah, saudagar ltu menyuruh istrinya
segera memasak ikan tersebut. 

Ketika sedang memotong perut ikan, sang istri
merasa heran karena dari perut ikan itu keluar telur ikan yang berupa emas
murni. Kemudian, butiran emas tersebut dijual ke pasar oleh istri saudagar.
Uangnya ia gunakan untuk membangun rumah permaisuri dan putranya. Sejak saat
itu, permaisuri dan Amat Mude telah berubah menjadi orang kaya berkat
telur-telur emas dari ikan.

Cerita tentang kekayaan permaisuri dan putranya sampai ke
telinga Raja Muda.

Pada suatu hari, Raja Muda memanggil Amat Mude ke istana. la
memerintahkan Amat Mude memetik kelapa gading untuk mengobati penyakit istri
Raja Muda, di sebuah pulau yang terletak di tengah laut. Konon, lautan di
sekitar pulau ltu dihuni oleh binatang-binatang buas. Siapa pun yang melewati
lautan itu pasti celaka.

 

Raja Muda mengancam Amat Mude jika tidak berhasil, ia akan
dihukum mati. TapiAmat Mude tak peduli dengan ancaman itu. Niatnya tulus hendak
menolong istri Raja Muda. Ia pun segera berangkat meninggalkan istana.

Setibanya di pantai, ia duduk termenung. Tiba-tiba, muncul
di hadapannya seekor ikan besar bernama Si lenggang Raye, didampingl oleh Raja
Buaya, dan seekor Naga besar.

Singkat cerita, Amat Mude telah menemukan pohon kelapa
gading dengan bantuan Silenggang Raye, Raja Buaya, dan seekor nagaSelanjutnya,
Amat Mude memanjat pohon. Ketika sedang memetik buah kelapa gading, tiba-tiba
terdengar suara seorang perempuan.

“Siapa pun yang berhasil memetik buah kelapa gading, dia
akan menjadi suamiku.” “Siapakah Engkau?” tanya Arnat Mude. “Aku Putri Niwer
Gading,” jawabnya suara dari bawah pohon kelapa. Amat Mude cepat-cepat memetik
kelapa gading. Setelah turun dari atas pohon kelapa. Alangkah takjubnya Amat
Mude melihat kecantikan Putri Niwer Gading. Akhirnya, Amat Mude pun mengajak
sang putri pulang ke rumahnya untuk dipersunting. Setelah menikah, Amat Mude
beserta istri dan ibunya berangkat ke istana untuk menyerahkan buah kelapa
gading.

Kedatangan Amat Mude membuat Raja Muda terheran-heran. Orang
yang berhasil melewati rintangan di pulau angker pastilah orang sakti. la tidak
mau main-main Iagi. Kini tidak alasan untuk menghukum mati keponakannya itu.
Akhirnya Raja Muda sadar akan kesalahanya. la memohon maaf kepada permaisuri dan Amat Mude. Beberapa hari kemudian Amat Mude
dinobatkan menjadi Raja Negeri Alas.

Hikmah : Ketika musibah terjadi yang di perlukan kesabaran
dan dengan bekerja keras kita akan sampai pada perbaikan nasib.


Eksplorasi konten lain dari PRAKATA.ID

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.