Info terupdate
SISI LAIN REALITA
Indeks

Cerita Rakyat Suri Ikun dan 2 Burung

Suri Ikun & 2 Burung

Cerita Rakyat Suri Ikun dan 2 Burung

Pada zaman dahulu, ada sepasang suami istri yang memiliki
empat belas orang anak. Ada tujuh anak lelaki dan tujuh anak perempuan. Suami
istri itu mempunyai kebun yang cukup luas di Pulau Timor.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Suri lkun adalah nama salah satu di antara tujuah anak
laki-laki yang mereka miliki. Budi pekertinya baik. Ia jujur, suka menolong,
dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia juga seriang membantu ketujuh
saudara perempuannya. Karena itu Suri Ikun sangat disayang oleh kedua orang tua
dan ketujuh saudara perempuannya.

Berbeda dengan keenam saudara laki-lakinya yang sangat
pemalas dan penakut.

Pada suatu hari, babi hutan datang menyerang kebun milik
suami istri tersebut. Serangan babi hutan membuat panen gagal dan tanaman
banyak yang rusak.

Petani itu bingung, jika panen gagal bagaimana ia dapat
menghidupi anak-anaknya yang banyak itu. Suri lkun memberi saran agar semua
anak lelaki bergantian menjaga kebun setiap malam. Sang ayah merasa senang atas
gagasan itu. Tujuh anak lelaki sudah cukup untuk bergantian menjaga kebun
selama seminggu sekali. Tetapi keenam anak lelaki itu bukannya senang, mereka
malah merasa geram dan marah. Dasar mereka pemalas dan penakut. Tidak mau
bekerja keras.

Tetapi gagasan itu harus dilaksanakan demi kelangsungan
hidup seluruh keluarga. Akhirnya, mau tidak mau ketujuh anak lelaki itu harus
menjaga kebun mi ik ayah mereka secara bergantian. Namun, karena merasa takut
terhadap babi hutan, keenam saudara laki-laki itu mengatur siasat agar Suri
lkun yang selalu menjaga kebun ayahnya.

“Suri lkun, aku tidak pandai memanah, jadi sebaiknya malam
ini kau saja yang menjaga kebun kita,” ucap kakaknya. Tanpa berpikir bahwa ia
telah diperdaya, Suri lkun menuruti keinginan kakaknya. Hari berganti hari,
keenam kakaknya tetap mengemukakan alasan yang serupa. Akhirnya, Suri lkun lah
yang harus menjaga kebun dsetiap malam.

Suatu hari, Suri lkun berhasil memanah babi hutan yang
hendak merusak kebun miliknya. la membawa daging buruannya ke rumah. Betapa
Iiciknya keenam kakak lelakinya, mereka membagi daging babi hutan itu hanya
untuk mereka, sedangkan Suri lkun hanya disisakan bagian kepalanya.

“Aku tidak suka makan babi hutan, jadi semua boleh kalian
makan,” ucap Suri lkun.

Keenam kakak lelakinya hanya tertawa melihat adik mereka
tidak mendapatkan bagian apa-apa. Suri lkun yang baik hati semakin disayang
oleh kedua orangtuanya. Hal ini menimbulkan rasa iri dari keenam kakak
lelakinyaMereka merencanakan niatjahat.

Bagaikan cerita Nabi Yusuf di waktu kecil. Salah seorang
kaka lelakinya membujuk Suri lkun untuk pergi berburu ke hutan. Mereka ingin
mencelakai Suri lkun dengan mengumpankan kepada hantu-hantu hutan di pinggiran
desa yang suka memakan manusia.

Tanpa rasa curiga sedikit pun, Suri lkun memenuhi ajakan
keenam kakaknya. Hari sudah mulai malam, ketujuh saudara laki-iaki itu pergi
masuk ke hutan yang angker.

Suri lkun diam-diam ditinggal oleh keenam kakaknya di dalam
hutan. Ia berteriak-teriak memanggil kakaknya. “Kakak kakak …! di mana kalian?”
teriak Suri lkun.

Setiap Suri lkun berteriak memanggii-manggil kakaknya, hantu
hutan yang selalu menjawabnya sehingga Suri lkun semakin tersesat di dalam
hutan.

Karena tak tahu jalan pulang mudah bagi hantu hutan untuk
menangkapnya. Tapi karena tubuh Suri lkun yang kurus dan kecil, hantu hutan pun
mengurungkan niat mereka untuk memakan Suri lkun. Hantuhantu hutan itu kemudian
menyembunyikan Suri lkun di dalam sebuah gua. Suri lkun se|alu diberi makan
agar tubuhnya menjadi gemuk dan besan

Ketika Suri lkun sedang asyik duduk di dalam gua, tiba-tiba
datang dua ekor burung kecil ke pangkuan Suri lkun. Kedua burung kecil itu
tampak terluka dan hampir mati. Kedua burung kecil itu tampak sedih karena
terperangkap di dalam gua. Dengan kasih sayang, Suri lkun mengobati kedua
burung kecil itu. Ia merawat sampai burung kecil itu sembuh dari lukanya.
Setiap hari burung itu diberinya makan. Ketika kedua burung tersebut sembuh dan
menjadi burung yang besar dan kuat, kedua burung itu membalas budi kepada Suri
lkun.

“Kamu pasti manusia yang baik. Kamu pasti ingin keluar dari
hutan ini. Mari, kami ajak kamu pergi ke suatu tempat yang sangat indah, “ ucap
kedua burung itu.

Kedua burung itu membawa Suri lkun keluar dari hutan.
Akhirnya, ia bebas dari cengkeraman hantu-hantu hutan yang hendak memangsanya.
Kedua burung itu membawa Suri lkun terbang melawati bukit-bukit dan lautan.
Benar saja, kedua burung itu membawa Suri lkun ke sebuah istana yang sangat
indah dan megah.

“Karena kau berhati mulia maka kami menghadiahkan istana
berikut isinya ini kepadamu,”kata burung itu.

Betapa bahagianya Suri lkun mendapatkan hadiah itu. Karena
bukan hanya istana megah dan indah yang ia dapatkan, tetapi ia juga mendapat
seorang permaisuri yang cantik dan para pengawal yang gagah berani. Rakyat di
negeri itu pun sangat ramah dan baik hati.

Pesan Moral

Cerita Rakyat Singkat : Suri Ikun dan Dua Burung adalah orang yang baik sifat dan kelakuannya akan mendapatkan balasan atas kebaikannya itu di kemudian hari. Berbuat baik tidak hanya semata-mata kepada manusia lain, melainkan juga kepada hewan karena sesungguhnya hewan itu juga makhluk hidup ciptaan Tuhan.

 


Eksplorasi konten lain dari PRAKATA.ID

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.