Info terupdate
SISI LAIN REALITA
Indeks

Cerita Rakyat Jawa Tengah: Legenda Lemah Gempal

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Legenda Lemah Gempal

Pada masa Belanda, Semarang, Jawa Tengah sering dilanda
banjir mengingat lokasi Semarang yang berada di dekat pantai.


Disamping itu, di tengah kota juga mengalir sebuah sungai
besar.


Sering datangnya bencana banjir ini tentu saja membuat warga
Semarang resah, terlebih saat musim hujan tiba.


Saat banjir tiba, banyak harta benda warga yang hanyut
terbawa arus.


Untuk mengatasi banjir, Pemerintah Belanda berinisiatif
membangun kanal di bagian barat dan timur Semarang.


Sehingga kedua kanal tersebut dikenal dengan nama Banjir
Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur.


Kanal adalah sebuah parit yang berfungsi seperti sungai.


Sebagian dari air sungai yang membelah Semarang dialirkan
menjadi sungai-sungai yang lebih kecil.


Tujuannya adalah agar agar air sungai besar tidak meluap
menjadi banjir saat musim penghujan tiba.


Maka dimulailah pembangunan dua buah kanal, satu kanal di
bagian barat Semarang dan satu kanal lagi di bagian timur.


Masalah muncul pada pengerjaan kanal di bagian barat.


Para pekerja merasa kesulitan membangun kanal barat
dikarenakan saat membangun tanggul, penggalian tanah-tanah selalu longsor.


Akibatnya pembangunan kanal barat tidak kunjung selesai.


Merasa putus asa, para pekerja kemudian mendatangi orang
pintar di Semarang bernama Ki Sanak.


Para pekerja meminta saran Ki Sanak agar tanah di kanal
barat tidak longsor.


Setelah mendengar keluhan para pekerja, Ki Sanak kemudian
memerintahkan para pekerja untuk mengambil batu yang berada di kanan dan kiri
rumah beliau.


Kemudian Ki Sanak memerintahkan agar kedua batu tersebut di
tanam di salah satu tanggul kanal barat yang tengah dikerjakan.


Setelah mengucapkan terima kasih, para pekerja kemudian
mengambil batu di kanan dan kiri rumah Ki Sanak dan memohon pamit.


Setibanya di lokasi pekerjaan, para pekerja segera
melaksanakan perintah Ki Sanak untuk mengubur kedua batu di salah satu tanggul.


Ajaib, tidak lama kemudian reruntuhan bekas tanggul tersebut
kembali menyatu.


Sementara bagian-bagian tanggul yang semula runtuh kembali
lagi menjadi utuh.


Semenjak saat itu, daerah tersebut dikenal dengan nama Lemah
Gempal.


Eksplorasi konten lain dari PRAKATA.ID

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.